Peluang Usaha Budidaya Rumput Gajah Odot Setahun Bisa Panen Berkali-kali

Peluang Usaha Budidaya Rumput Gajah Odot Setahun Bisa Panen Berkali-kali

 


Taninesia.com - Salah satu tantangan para peternak Sapi dan Kambing adalah ketersediaan pakan hijauan, apalagi jika sudah masuk musim kemarau rumput umumnya mengering dan susah mencari hijauan segar sebagai pakan.

Hijauan pakan merupakan salah satu faktor penentu dalam pengembangan usaha peternakan khususnya untuk ternak ruminansia karena berperan vital untuk menunjang pertumbuhan, produksi, reproduksi dan kesehatan ternak (Prof. Dr. Ir. Ambo Ako, M.Sc, 2013).

Beberapa tahun terakhir, rumput Gajah atau Gajahan  (Pennisetum purpureum) mulai jadi pilihan, selain disukai oleh hewan ternak juga mudah dalam penaman. Tinggal memotong beberapa ruas batang dan menancapkan di tanah sudah bisa tumbuh.

Awalnya banyak peternak menanam rumput gajah sebagai selingan tanaman utama, di pinggir ladang atau di pinggir jalan dan memanennya sebagai pakan saat sudah tumbuh besar.

Belakangan mulai muncul varian baru yang disebut dengan rumput gajah jenis Odot yang punya nama latin Pennisetum purpureum CV. Mott, perbedaan yang paling kentara adalah batangnya yang cenderung pendek dan daunnya mekar melebar, sedang rumput gajah lebih mirip tanaman tebu, batang kecil dan tinggi.

Asal mula rumput ini berasal dari Amerika dengan nama latin (Pennisetum purpureum ) di daerah Jawa Timur, rumput ini mulai dibudidayakan oleh seorang Peternak Tulungagung yang bernama Pak Odot. Oleh sebab itu rumput ini juga dikenal dengan rumput odot.

Untuk mendapat hasil daun yang bagus, biasanya para petani membeli bibit dari tanaman yang sudah tua kemudian menanam di ladang masing-masing baik untuk kebutuhan pakan ternak sendiri maupun dijual.

Perbedaan rumput gajah dan rumput odot
Rumput gajah termasuk pada rumput soilage yaitu rumput potong, sedangkan rumput odot termasuk kepada pasture/rumput grazing. 

Pembagian soilage dan grazing didasarkan pada ketinggian tanaman, pada rumput odot rata-rata tinggi tanaman 125 cm (Prof. Dr. Ir. Ambo Ako, M.Sc, 2013) sedangkan pada rumput gajah bisa mencapai tinggi 3-4 meter (Prof. Dr. Soedomo Reksohadiprodjo, M. Sc,1994) . 

Meskipun rumput odot termasuk rumput grazing tapi bisa juga dijadikan rumput potong, demikian pula sebaliknya untuk rumput gajah (Prof. Dr. Ir. Ambo Ako, M.Sc, 2013).

Rumput gajah berasal dari afrika dan masuk ke Indonesia  sejak tahun 1926, tumbuh paling baik pada tanah yang berat dengan kemampuan menahan air yang tinggi (Prof. Dr. Soedomo Reksohadiprodjo, M. Sc, 1994). 

Sedangkan rumput odot dikembangkan di Florida sejak  tahun 1980 dan disebarkan ke Thailand pada tahun 1990, Jepang tahun 1996 dan di Indonesia pada tahun 2004 tepatnya di Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Propinsi Sulawesi Selatan (Prof. Dr. Ir. Ambo Ako, M.Sc, 2013).

1. Karateristik rumput odot / rumput gajah dwarf:
- Tingi tanaman rata-rata 125 cm.
- Jumlah anakan rata-rata 150 per m2.
- Tingkat persentase daun rata-rata 70%.
- Palatabilitas yang tinggi (berdasarkan penelitian Ambo Ako dkk di Jepang sapi perah FH mengonsumsi sekitar 60% dari seluruh tanaman dan 71,6% untuk konsumsi sapi potong)
- Berdasarkan penelitian Ambo Ako dkk untuk lahan kritis yg ditanami rumput gajah mini dengan perlakuan penambahan pupuk organik berupa kotoran ternak bisa meningkatkan daya tampung lahan (carrying capacity) sampai 22 ekor/ha untuk sapi bali dengan bobot badan 150 kg dengan pertambahan bobot badan 0,5 kg/hari.


2. Karateristik Rumput Gajah / Pennisetum purpureum Schumach & Thonn:
- Panjang daun 16 sampai 90 cm dan lebar 8 sampai 35 mm.
- Berkembang dengan rhizoma yang dapat sepanjang 1 meter.
- Dapat tumbuh setinggi 3 sampai 4,5 m, bila dibiarkan tumbuh bebas dapat setinggi 7 meter.
- Perakaran bisa mencapai 4,5 meter kedalam tanah.
- Hasil hijauan 000 kg/ha pertahunnya dengan sisitem irigasi yang baik.

Modal Usaha Rumput Odot 
1. Lahan
Modal pertama yang harus disiapkan adalah lahan, akan lebih menguntungkan jika memiliki lahan sendiri bukan sewa. Dalam postingan kali ini kita akan menggunakan contoh lahan seluas 20x50 M.

2. Bibit
Modal berikut adalah bibit rumput Odot, bisa dibeli dari petani lain yang sudah lebih dahulu menanam Odot, pastikan memilih bibit dari tanaman yang sudah tua misal berumur 1-2 tahun dan sudah beberapa kali dipanen.

3. Pupuk
Modal ketiga adalah pupuk, umumnya para petani menggunakan pupuk jenis urea, tak perlu banyak-banyak untuk lahan luas 20x30 M hanya menghabiskan setengah sak pupuk ZA, ditabur saat tanaman mulai tumbuh daun muda.

4. Air
Modal keempat dibutuhkan saat musim kemarau datang, kebutuhan air rumput odot banyak agar tetap bisa tumbuh dan subur sebelum siap panen.

Cara Penanaman Rumput Odot: 
1. Hal pertama yang harus dilakukan adalah pembersihan lahan

2. Berikutnya adalah pengolahan tanah (sebaiknya dilakukan pada akhir musim kemarau sehingga penanaman dapat dilakukan pada awal musim hujan)

3. Selanjutnya pembuatan lubang-lubang tanaman dengan jarak tanam 60 x 100 cm

4. Diperlukan 17.000 bahan stek untuk kebutuhan lahan seluas 1 hektar

5. Pemupukan
Pupuk P dan K diberikan 2 kali dalam setahun yaitu pada waktu pengolahan tanah dan 6 bulan dengan dosis masing-masing 200 kg DS dan 200 kg ZK per hektarnya.

Pupuk N diberikan 200 kg ZA/ha/tahun yang diberikan setiap kali setelah 2 – 4 kali pemotongan.

Dapat juga digunakan pupuk kandang sebanyak 400 kw/ha/tahun yang diberikan pada waktu pengolahan tanah dan setelah pemotongan. Pemungutan Hasil (pemotongan): 

(a).Pemotongan rumput gajah yang pertama dilakukan setelah tanaman berumur 60 hari

(b).selanjutnya dilakukan selang 40 hari pada musim hujan dan selang 60 hari pada musim kemarau

(c).Pada pemotongan batang rumput gajah sebaiknya ditinggalkan ± 10 cm dari permukaan tanah. 

Pemotongan batang tanaman yang terlalu pendek menyebabkan semakin lambatnya pertumbuhan kembali, namun jika batang yang ditinggalkan terlalu panjang maka tunas batang saja yang akan berkembang sedangkan jumlah anakan akan berkurang.


Panen Rumput Odot
Jarak panen dari masa tanam pertama sekitar 3 bulan, selanjutnya bisa panen setiap 60 hari sekali.

Lahan dengan luas 20x50 M bisa menghasilkan uang sekitar Rp600.000-750.000 sekali panen.

Tak perlu khawatir, jika rumput sudah siap panen biasanya akan datang para penebas yang juga penjual pakan, rumput Odot akan diikat dengan jumlah tertentu selanjutnya akan dijual secara eceran ke peternak dengan harga kisaran Rp5.000-10.000 per ikat.


Jadi dalam setahun setidaknya bisa panen sebanyak 5-6 kali dengan hasil rata-rata Rp600.000-750.000 sekali panen atau kisaran Rp3.000.000 hingga Rp4.500.000 setahun.

Peremajaan Rumput Odot
Peremajaan atau dalam bahsa jawa sulam/disulami dilakukan jika tanaman telah berumur 3 – 4 tahun setelah tanaman sudah tidak responsive lagi terhadap pengelolaan. 

Setelah pemotongan terakhir, tanah diantara barisan dicangkul dan dilakukan pemupukan. Batang yang mati atau sudah tua bisa diganti dengan bibit yang baru.

Buatlah lubang tanam untuk tanaman baru pada perpotongan silang rumput yang lama, untuk menjaga kesinambungan stok hijauan ternak. 

Setelah tanaman baru tumbuh, sisa tanaman lama dibongkar hingga ke akar-akarnya. Komposisi Gizi Rumput Gajah (bahan kering) : Bagian yang dapat dicerna dari rumput gajah yaitu : Bahan kering Protein kasar = 10.19 Serat Kasar = 34.15 Lemak = 1.64 Abu = 11.73.

Kandungan Nutrisi Rumput Gajah Odot:
- Protein kasar 14 %
- Protein kasar daun 14.35%
- Protein kasar batang 8.1 %
- Kadar lemak kasar  daun 2.72%
- Kadar lemak kasar batang 0.91
- Digestibility daun 72.68%
- Digestibility batang 62.56%


Artikel ini juga bisa dibaca di Campusnesia.co.id