Peluang Ternak Bebek yang Sangat Menguntungkan

Peluang Ternak Bebek yang Sangat Menguntungkan

 


Taninesia.com - Usaha ternak bebek mungkin kalah pamor dengan ayam. Namun siapa sangka justru untungnya bikin mata melek. Bukan hanya hasil dari daging bebek yang harganya lebih mahal ketimbang ayam, olahan telur bebek (telur asin) pun kini mampu menembus pasar ekspor.

Peluang usaha ternak bebek menurut Peneliti Balai Penelitian Ternak, Badan Litbang Pertanian, Maijon Purba cukup terbuka lebar. Apalagi pasar bebek juga sangat besar, terlihat dari permintaan ekspor produk bebek, khususnya telur asin makin terbuka. Bahkan restoran dan rumah makan yang spesial menyediakan menu bebek makin banyak.

“Kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi makanan bergizi. Mengonsumsi telur dan daging unggas, termasuk itik menjadi pilihan tersendiri karena dapat meningkatkan imunitas,” katanya saat webinar Melirik Peluang Bisnis Bebek dan Produk Olahannya yang diselenggarakan Tabloid Sinar Tani di Jakarta, Rabu (16/2).

Untuk membantu masyarakat yang ingin beternak itik (bebek), Balitnak telah melepas beberapa jenis itik unggul, baik untuk petelur maupun pedaging. Pertama, itik unggul Alabimaster-Agrinak (alabio). Asal usul itik tersebut dari Amuntai, Kalsel. Umur pertama bertelur 24 minggu dan rata-rata produksi telur 65-88 butir/tahun.

Kedua, Itik Mojomaster-Agrinak (itik Mojosari) dari Mojosari yang pertama bertelur pada umur 24 hari dengan produksi telur 68-69 butir/tahun. Ketiga, Itik Master (hibrida) yang merupakan persilangan Mojomaster terseleksi dan Alabio Master terseleksi. Itik master ini sudah diseleksi Balitnak dari tahun 1999.

“Kelebihan itik ini pertama bertelur pada umur 20-22 minggu dengan produksi 260 butir/tahun. Itik master ini kini banyak diternakan masyarakat,” katanya Maijon.

Jenis itik yang keempat yakni ungkap Maijon yakni itik PMp yang merupakan hasil persilangan itik peking jantan dengan Mojosari putih. Kelebihan itik ini pada umur 8 minggu beratnya sampai 1.700 gram/ekor dan  pertambahan berat pada umur 12 minggu mencapai 2.300 gram/ekor.

“Itik ini potensinya lebih bagus lagi, karena bisa menjadi itik pertelur dan sumber daging. Ini yang ditunggu masyarakat. Tapi itik sebenarnya spesial penghasil daging,” tuturnya.

Jenis itik kelima yakni itik EPMP yang merupakan hasil persilangan tiga entog, peking dan Mojosari. Dengan umur 8 minggu beratnya sudah mencapai 2,3 kg dan 10 minggu sebesar 2,5 kg membuat itik ini cocok sebagai pedaging. “Dengan bobot yang cukup besar tersebut, itik ini sebagai salah satu alternatif itik pedaging,” katanya.

Manisnya Permintaan Telur Asin

Rully Lesmana, Pemilik usaha UD Surya Abadi juga mengakui, peluang usaha ternak bebek sangat terbuka, khususnya telur asin. Bukan hanya permintaan dari dalam negeri, dari luar negeri juga sangat besar.

“Dari AS saja permintaannya 2,5 juta butir pertahun, belum lagi Dubai, dan Jepang. Australia juga sudah ada permintaan. Mereka minta kualitas mutu yang terbaik,” kata Rully yang bukan hanya menjadi eksportir telur asin, tapi juga telah mempunyai peternakan bebek di Subang, Jawa Barat.

Karena itu, menurut Rully, untuk memenuhi permintaan ekspor, pasarnya masih sangat luas. Bahkan menjadi peluang bisnis bagi pelaku usaha di dalam negeri. Sayangnya, di Indonesia memang banyak yang memproduksi telur bebek menjadi telur asin, tapi kualitasnya masih asal-asalan.

Bahkan menurut Rully, kini ada PMA dari Singapura yang meminta telur asin hitam. Saat ini produksi telur asin hitam dari Tiongkok, namun tak dijamin tingkat kehalalannya, karena menggunakan bahan kimia dalam prosesnya.

“Sekarang ini saya lagi mencoba memproduksi telur asin hitam yang alami agar bisa mendapat sertifikat halal. Ini peluang baru bagi kita. Apalagi harganya mencapai Rp 8.500/butir,” tuturnya. Selain itu, telur asin frozen juga cukup tinggi permintaannya, baik untuk rumah makan dalam negeri maupun luar negeri.

Sementara itu Parmin, Ketua Kelompok Ternak Jaya Makmur, Kalimantan Tengah mengatakan, permintaan telur asin dan daging bebek di Kalimantan Tengah cukup besar. Harga telur bebek segar saat ini  Rp 2.000/butir, telur asin Rp 3.500/butir dan di warung Rp 5 ribu/butir.

Namun dirinya mengakui, hingga kini produksinya masih terbatas. Bahkan hasil produksi day old duck (dod) saat ini untuk mengisi kandang yang ada. Peternak juga masih menghadapi kendala ketersediaan pakan ternak.

“Untuk menyiasati pakan, saya memanfaatkan dedak hasil panen padi. Kebetulan disini sentra padi. Saat ini saya juga sudah diajarkan membuat pakan tambahan dari maggot,” tuturnya.

Meski peluang usaha ternak bebek dan produk olahan (telur asin) terbuka, namun ketersediaan lahan masih menjadi ganjalan. Beberapa regulasi untuk mendukung pengembangan ternak bebek sangat diharapkan pelaku usaha.



Sumber: https://tabloidsinartani.com/detail/indeks/sinta-tv/19411-Ternak-Bebek-Peluangnya-bikin-Mata-Melek